Berita Terkini

EVP 2019 Sukses Pukau Delegasi Asing

Jakarta, kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sukses menggelar Election Visit Program (EVP) 2019. Kegiatan yang ditujukan untuk memberi pengalaman dan pengetahuan kepemiluan bagi penyelenggara pemilu, perwakilan duta besar dan non government organization (NGO) negara sahabat ini mendapat apresiasi positif dari para peserta.

Ditahun kelimanya ini, EVP 2019 memang kembali diikuti oleh ratusan peserta. Total ada 208 perwakilan yang hadir mengikuti kegiatan yang dimulai sejak 15-17 April 2019. Selama tiga hari peserta mendapat pemahaman mengenai Pemilu 2019 di Indonesia yang berlangsung serentak, hingga diakhiri pemantauan langsung ke sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jakarta, dihari ketiga.

Ketua KPU RI Arief Budiman bersyukur kegiatan EVP 2019 berlangsung lancar dan memuaskan para peserta. Menurut dia tujuan lembaganya menyelenggarakan kegiatan rutin ini memang ingin berbagi pengalaman baru kepada perwakilan negara lain terutama tentang tatacara pemilu di Tanah Air. Terlebih dalam beberapa tahun terakhir, pemilu di Indonesia mendapat perhatian sangat luas masyarakat dunia. “Memang ingin mengenalkan demokrasi di Indonesia. Mudah-mudahan ini menjadi contoh yang baik (diterapkan) diberbagai negara,” ujar Arief saat menggelar konfrensi pers, jelang ditutupnya kegiatan EVP 2019, Rabu (17/4/2019) malam.

Tujuan lain dari kegiatan ini adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa pemilu Indonesia berjalan transparan serta dapat diakses oleh siapapun. “Oleh stakeholder domestik maupun internasional,” lanjut Arief.

Ungkapan puas salah satunya disampaikan Penasehat Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Veronica Novoseltseva yang melihat bagaimana hasil kelilingnya ke sejumlah TPS berbuah antusias masyarakat Indonesia memberikan hak suaranya di TPS. Kekagumannya juga diutarakan setelah melihat pemilu dilaksanakan dengan terbuka dan dapat disaksikan oleh semua orang. “Kita menyaksikan bagaimana masyarakat menaruh minat tinggi akan pemilu serta bagaimana cara penghitungan dilakukan secara transparan,” kata Veronica.

Hal senada disampaikan Kepala Media dan Komunikasi Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, John Nickell yang takjub dengan cara pemilu Indonesia dilakukan. Lima surat suara dicoblos dan dihitung dalam waktu yang tidak lama. “India melakukannya satu bulan sementara Indonesia hanya enam jam. Ini sangat luar biasa,” ucapnya.

Oleh karenanya dia merasa masyarakat Indonesia haruslah bangga dengan sistem yang berjalan sukses ini. “Harusnya bangga apalagi ini berjalan damai,” tambah dia.

Untuk diketahui perwakilan negara sahabat hadir pada EVP 2019 antara lain perwakilan Kedutaan Besar Pakistan, Malaysia, Singapura, Jerman, Amerika Serikat, Sri Lanka, Inggris, Uni Eropa, Jepang, Denmark, Finlandia, Selandia Baru, Swiss, Belanda, Irlandia, Belgia, Australia, Prancis, Polandia, Norwegia, Kanada, Swedia, Ethiopia, Mozambik, Somalia, Nigeria, Zimbabwe, Rusia, Hungaria, Italia, Filipina serta Brunei Darussalam.

Sementara penyelenggara pemilu dinegara sahabat yang ikut dalam EVP 2019, Union Election Commission of Myanmar, Election Commission of Malaysia, National Electoral Commission of Timor Leste, Department of Elections Sri Lanka, Election Commission of Bhutan, Election Commission of Nepal, Central Election Commission of Uzbekistan, Election Commission of Pakistan, Election Commission of Russia, Election Commission of Bangladesh, Election Commission of Afghanistan.

NGO internasional yang konfimasi hadir, International Federation for Electoral Systems (IFES), Asian Network for Free Elections (ANFREL), Association of World Election Bodies (WEB), United States Agency for International Development (USAID), International Republican Institute (IRI), National Democracy Institute (NDI), World Bank Group dan World Bank. NGO dalam negeri, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Indomesia Corruption Watch (ICW), Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Indonesian Parliamentary Center (IPC), Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) serta Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Cacat (PPUA Penca). (hupmas kpu ri dianR/foto: dosen/ed diR)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 691 kali